Jum’at (27/10/17) Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi kembali mengadakan kuliah wajib Studium Generale. Topik yang diangkat pada pelaksanaan kuliah Studium Generale pada kesempatan tersebut adalah Cultural Diversity. Materi diberikan oleh pemateri yang merupakan salah satu alumni Teknik Elektro angkatan 1993 yaitu Bapak Felix Setiadi. Beliau saat ini menjabat sebagai Business Development Manager di Salcon Service. Sebelumnya memulai karirnya di Salcon Service Beliau pernah meniti karir di Schlumberger dari tahun 1999-2016 dan pernah menduduki posisi sebagai IT Engineer, Supervisor, HR, Service manager, danSales.
Kuliah yang diikuti oleh 185 mahasiswa tersebut dimulai pada pukul 08.00 dan diawali dengan pembukaan oleh Bapak Prapto Nugroho, S.T., M.Eng., D.Eng selaku salah satu dosen pengampu mata kuliah Studium Generale. Beliau membuka kelas dengan memberikan pengenalan awal terkait materi yang akan disampaikan dan mengenai pemateri pada kuliah tersebut. Kuliah kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Pak Felix. Materi diawali dengan alasan pentingnya pemahaman cultural diversity karena untuk mencapai kepada posisi teratas di suatu perusahaan maka harus bisa keluar dari zona nyaman dan salah satunya dengan melakukan adaptasi dengan culture atau budaya yang ada di perusahaan. Kemudian Pak Felix menjelaskan bahwa pada umumnya terdapat tiga jenis culture atau budaya yang ada di perusahaan yaitu tipe 1 , tipe 2 dan tipe 3 yang masing-masing memiliki ciri tersendiri. Pada perusahaan dengan culture tipe 1 misalnya memiliki kriteria yaitu memprioritaskan keamanan kerja, keputusan yang berlaku adalah keputusan senior, dan adanya penerimaan atau forgiving ketika target tidak tercapai sempurna. Sedangkan pada tipe 2 memiliki ciri bahwa junior dapat memimpin seniornya dan pada tipe 3 terdapat kepentingan keluarga dalam perusahaan. Selain 3 tipe diatas, Pak Felix juga menjelaskan mengenai budaya religius yang ada di perusahaan.
Setelah disampaikan beberapa materi, mahasiswa kemudian diminta untuk melakukan role play dengan berpasangan sebanyak 2 mahasiswa untuk mempraktekan cara berbicara yang sesuai dengan budaya kerja yang ada. Selama kurang lebih 10 menit mahasiswa mendiskusikan mengenai hal tersebut kemudian materi dilanjutkan dengan pembahasan mengenai cara untuk menanamkan atau membiasakan diri pada budaya atau culture yang ada di suatu perusahaan diantaranya dengan Stereotype, berbicara dan mengekspose diri, percaya diri, latihan berbahasa asing, dan memperbanyak diskusi. Mahasiswa kemudian kembali diminta untuk melakukan role play kedua yaitu untuk mengenal kelebihan dan kelemahan diri serta melakukan diskusi dalam grup yang terdiri dari 4-5 orang untuk mendiskusikan tentang bagaimana meningkatkan atau membangun suatu diskusi yang baik dengan rekan kerja di perusahaan.
Di akhir sesi, Pak Felix juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berlatih menghadapi wawancara kerja. Beberapa mahasiswa melakukan praktek singkat wawancara kerja dengan Pak Felix sebagai pihak yang mewawancarai. Sebelum kuliah ditutup mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan terkait materi mengenai cultural diversity yang telah disampaikan. Kuliah kemudian ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dan sertifikat kepada pembicara sebagai tanda terima kasih dari Departemen yang diwakilkan oleh Bapak Prapto Nugroho S.T., M.Eng., D.Eng. (efj)